Work from home (WFH) kini bukan lagi hal baru. Sejak pandemi, banyak perusahaan mulai menerapkan sistem kerja jarak jauh secara lebih fleksibel. Bekerja dari rumah memang punya banyak keuntungan, beberapa diantaranya dapat menghemat waktu perjalanan, suasana kerja lebih nyaman, dan fleksibilitas mengatur waktu. Namun tanpa manajemen yang baik, WFH bisa menurunkan produktivitas dan bikin kamu cepat burnout.
Agar kerja dari rumah tetap efektif, kamu perlu menghindari kebiasaan-kebiasaan yang justru bisa menghambat kinerja. Berikut ini adalah 6 kesalahan umum yang sering dilakukan saat WFH dan cara menghindarinya agar kamu bisa tetap produktif dan sehat secara mental.
Tidak Memiliki Jadwal Kerja yang Jelas
Salah satu tantangan terbesar saat WFH adalah hilangnya batas yang jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi. Banyak orang jadi bekerja lebih lama dari biasanya karena sulit membatasi waktu, atau sebaliknya, justru kehilangan fokus karena terlalu fleksibel.
Solusinya adalah menetapkan jam kerja yang konsisten setiap harinya. Buat jadwal mulai dan selesai kerja, serta sisipkan waktu istirahat di antaranya. Dengan begitu, kamu bisa tetap disiplin sekaligus menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Gunakan aplikasi manajemen waktu jika perlu, seperti Google Calendar atau Notion, untuk mengatur rutinitas harianmu.
Baca Juga: 7 Tips Kerja Remote agar Tetap Produktif dan Anti Burnout
Bekerja dari Tempat Tidur atau Sofa
Memang menggoda untuk bekerja sambil rebahan di tempat tidur, apalagi kalau cuaca sedang mendukung. Tapi ini bisa membuat kamu sulit berkonsentrasi dan secara psikologis mengaburkan batas antara istirahat dan kerja.
Idealnya, kamu punya sudut kerja khusus yang berbeda dari tempat istirahat. Tidak harus ruang kerja lengkap, cukup meja dan kursi yang ergonomis dan nyaman. Saat kamu duduk di tempat tersebut, otak akan mengenali bahwa itu adalah waktu untuk bekerja. Ini juga membantu kamu menghindari postur tubuh yang buruk selama berjam-jam.
Multitasking Berlebihan
Saat bekerja di rumah, godaan untuk melakukan banyak hal sekaligus sangat besar. Kamu mungkin sambil masak, menonton YouTube, atau bahkan mencuci pakaian saat sedang meeting. Meski terlihat efisien, multitasking berlebihan justru bisa menurunkan kualitas kerja.
Alih-alih menyelesaikan banyak hal, multitasking cenderung membuat kamu berpindah-pindah fokus dan memperlambat penyelesaian tugas. Sebaiknya, fokus pada satu pekerjaan dalam satu waktu (single-tasking). Gunakan teknik Pomodoro jika perlu, kerja fokus 25 menit lalu istirahat 5 menit. Dengan begitu, kamu bisa bekerja lebih efektif tanpa kelelahan.
Kurang Berkomunikasi dengan Tim
Bekerja dari rumah sering membuat kita merasa “sendirian” dalam pekerjaan. Kalau tidak aktif berkomunikasi, kamu bisa kehilangan arah, tertinggal informasi penting, atau bahkan merasa terisolasi.
Untuk menghindari hal ini, biasakan untuk tetap terhubung dengan tim. Gunakan platform seperti Slack, Microsoft Teams, atau WhatsApp untuk check-in harian atau berbagi update. Jangan ragu juga untuk meminta bantuan, bertanya, atau memberikan feedback. Komunikasi yang baik akan menjaga kolaborasi tetap berjalan lancar, meski tanpa tatap muka.
Mengabaikan Kebutuhan Istirahat dan Gerak Fisik
Karena tidak perlu berpindah tempat seperti di kantor, banyak orang jadi duduk di depan laptop seharian tanpa sadar. Kebiasaan ini bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, seperti pegal, mata lelah, hingga stres.
Jangan lupa untuk mengambil waktu istirahat secara berkala. Setiap satu atau dua jam, bangun dari kursi, lakukan peregangan ringan, atau jalan-jalan sebentar di rumah. Aktivitas fisik ringan bisa membantu sirkulasi darah dan membuat tubuh kembali segar. Kalau perlu, pasang alarm pengingat agar kamu tidak lupa bergerak.
Tidak Menjaga Batas Antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi
Kesalahan ini paling sering terjadi dan cukup berbahaya jika dibiarkan terus-menerus. Banyak orang yang akhirnya merasa burnout karena tidak bisa memisahkan waktu kerja dan waktu pribadi saat WFH. Mereka tetap membalas email di malam hari, mengerjakan tugas saat akhir pekan, atau merasa bersalah saat tidak produktif.
Menjaga batas ini penting agar kamu tetap waras dan bisa menikmati hidup di luar pekerjaan. Setelah jam kerja selesai, benar-benar tinggalkan tugas kantor dan fokus pada waktu istirahat, hobi, atau quality time bersama keluarga. Komunikasikan batas ini dengan rekan kerja juga agar ekspektasi kerja tetap sehat.
Baca Juga: 5 Tips Sukses Interview Kerja yang Wajib Dicoba Pemula
Tips Tambahan agar WFH Tetap Menyenangkan dan Produktif
Selain menghindari kesalahan di atas, ada beberapa tips tambahan yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan kualitas kerja dari rumah:
- Gunakan pakaian kerja (minimal pakaian rapi) meskipun tidak harus formal. Ini bisa mempengaruhi mindset kamu saat mulai bekerja.
- Siapkan to-do list harian agar tahu apa yang harus diselesaikan hari itu.
- Hindari terlalu banyak gangguan seperti media sosial saat jam kerja. Gunakan aplikasi pemblokir jika perlu.
- Tentukan “ritual mulai kerja”, misalnya bikin kopi atau nyalakan playlist favorit, untuk memicu semangat.
- Evaluasi produktivitas setiap akhir minggu dan sesuaikan strategi jika diperlukan.
Dengan kebiasaan yang tepat dan disiplin diri, WFH bisa jadi gaya kerja yang menyenangkan dan tetap produktif.
Ciptakan Karier Fleksibel yang Sesuai Gaya Hidupmu
Bekerja dari rumah butuh lebih dari sekadar koneksi internet, kamu juga perlu kebiasaan kerja yang disiplin dan strategi yang tepat. Menghindari kesalahan umum saat WFH bisa bantu kamu tetap fokus, produktif, dan tidak mudah burnout.
Kalau kamu sedang cari peluang kerja yang lebih fleksibel, pastikan dulu CV kamu sudah siap dan sesuai standar industri. Gunakan CV Builder by Kinobi untuk membuat CV online gratis dengan cepat dan profesional. Dengan CV Builder by Kinobi, kamu bisa menampilkan keunggulanmu sebagai kandidat yang siap kerja, di mana pun lokasimu. Mulai langkah pertamamu menuju karier fleksibel yang kamu impikan, dengan CV yang siap bersaing di mana pun kamu bekerja.