Untuk para pelamar kerja, salah satu dokumen yang paling penting untuk dipersiapkan adalah daftar riwayat hidup. Dokumen ini sering dianggap formal dan membosankan, padahal justru jadi penentu pertama apakah kamu akan dipanggil interview atau tidak. Sayangnya, masih banyak pencari kerja yang mengisi daftar riwayat hidup dengan asal atau terlalu singkat, sehingga tidak mampu menarik perhatian rekruter.
Apakah daftar riwayat hidup sama dengan CV? Mungkin sekilas akan terlihat hampir sama, tapi tidak sepenuhnya. Di Indonesia, istilah “daftar riwayat hidup” sering digunakan sebagai padanan kata untuk “CV” atau curriculum vitae. Keduanya sama-sama berisi informasi pribadi, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, serta keterampilan. Namun, ada sedikit perbedaan dalam konteks penggunaannya. CV biasanya lebih ditujukan untuk melamar pekerjaan secara profesional atau akademik dan memiliki format yang lebih fleksibel. Sementara daftar riwayat hidup kerap diasosiasikan dengan format yang lebih baku dan formal. Misalnya untuk keperluan administratif, CPNS, atau instansi pemerintah.
Apapun istilah yang digunakan, kamu tetap harus tahu cara mengisi daftar riwayat hidup dan menyusunnya dengan baik agar dilirik oleh rekruter. Berikut ini tiga cara yang bisa kamu terapkan agar daftar riwayat hidup kamu lebih menonjol dari yang lain.
Cara Mengisi Daftar Riwayat Hidup yang Terstruktur dengan Baik
Rekruter biasanya hanya butuh waktu 6-10 detik untuk memutuskan apakah sebuah CV atau daftar riwayat hidup layak dibaca lebih lanjut. Karena itu, kamu harus membuat daftar riwayat hidup yang jelas, ringkas, dan mudah dipindai.
Mulailah dengan menyusun informasi secara berurutan yang dimulai dengan identitas diri, kontak, ringkasan profil (jika perlu), riwayat pendidikan, pengalaman kerja, pelatihan atau sertifikasi, dan keterampilan. Jangan menulis terlalu panjang jika informasi tersebut tidak relevan dengan posisi yang kamu lamar.
Contohnya, jika kamu melamar sebagai wartawan, tidak perlu mencantumkan pengalaman magang di bidang logistik secara mendetail. Sebaliknya, tonjolkan proyek penulisan, artikel atau berita yang pernah dipublikasikan, atau sertifikat menulis yang kamu miliki.
Format penulisan yang digunakan juga sangat penting. Gunakan bullet points untuk menjelaskan tanggung jawab dan pencapaian di setiap pengalaman kerja. Hindari paragraf panjang karena akan menyulitkan rekruter saat membaca dengan cepat.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Portofolio Kerja bisa Jadi Penentu Diterima Kerja
Gunakan Bahasa Profesional yang Mudah Dipahami
Bahasa yang kamu pakai mencerminkan sikap profesional kamu. Hindari bahasa terlalu santai, apalagi menggunakan singkatan atau emoji yang tidak relevan. Namun, bukan berarti kamu harus menulis dengan bahasa yang terlalu kaku atau baku berlebihan. Gunakan kalimat aktif dan pastikan struktur kalimatnya rapi. Misalnya:
- “Membuat konten media sosial untuk meningkatkan engagement brand sebesar 40% dalam 3 bulan.”
- “Mengelola kampanye email marketing dan berhasil meningkatkan open rate sebesar 20%.”
Kalimat seperti itu jauh lebih menarik dan spesifik dibandingkan:
- “Bekerja di bagian marketing.”
- “Mengurus konten.”
Jika memungkinkan, tambahkan data atau angka untuk memperkuat pencapaianmu. Rekruter cenderung lebih tertarik pada data yang konkret karena bisa menunjukkan dampak dari pekerjaanmu sebelumnya.
Sertakan Elemen Tambahan yang Membedakan Kamu dari Pelamar Lain
Di antara ratusan atau bahkan ribuan pelamar, apa yang membuat kamu berbeda? Di sinilah pentingnya menambahkan elemen tambahan dalam daftar riwayat hidup kamu. Tidak semua orang punya pengalaman kerja yang panjang, tapi kamu tetap bisa menonjol dengan cara lain.
Beberapa hal yang bisa kamu sertakan:
- Portofolio atau tautan proyek pribadi, seperti website, tulisan blog, desain grafis, atau video.
- Sertifikasi atau pelatihan tambahan, misalnya kursus digital marketing, data analytics, atau bahasa asing.
- Organisasi atau kegiatan sukarela yang relevan dengan posisi yang kamu incar.
Elemen-elemen seperti ini bisa memperlihatkan inisiatif, semangat belajar, dan dedikasi kamu terhadap bidang yang ingin kamu geluti. Pastikan kamu menyesuaikannya dengan posisi yang kamu lamar agar tetap relevan.
Perbedaan Daftar Riwayat Hidup dan CV: Mana yang Harus Dipakai?
Banyak orang masih bingung kapan harus pakai istilah “CV” dan kapan harus menuliskan “daftar riwayat hidup”. Sebenarnya, keduanya merujuk pada dokumen yang sama, hanya istilah dan sedikit konteksnya yang berbeda.
- CV (Curriculum Vitae): Umumnya dipakai di dunia kerja profesional, perusahaan swasta, atau internasional. Formatnya bisa fleksibel dan disesuaikan dengan branding pribadi.
- Daftar Riwayat Hidup: Lebih sering digunakan dalam konteks administratif, misalnya mendaftar CPNS, beasiswa pemerintah, atau organisasi formal. Biasanya menggunakan format baku dan rapi, bahkan kadang masih ditulis tangan.
Meski berbeda penyebutan, isinya tetap harus relevan, rapi, dan menarik. Tidak ada salahnya menyiapkan dua versi dokumen, yang pertama dalam format CV modern dan satu lagi dalam bentuk daftar riwayat hidup tradisional jika dibutuhkan.
Baca Juga: 5 Hal yang Wajib Dicantumkan di Email Lamaran Kerja [Gratis Download Template CV]
Kesalahan Umum Saat Mengisi Daftar Riwayat Hidup
Agar tidak gagal hanya karena dokumenmu tidak menarik, hindari kesalahan umum berikut ini:
- Informasi tidak lengkap: Seperti tidak mencantumkan nomor HP aktif, email profesional, atau lokasi domisili.
- Desain yang berantakan: Terlalu banyak font, warna, atau format yang tidak rapi membuat daftar riwayat hidup sulit dibaca.
- Terlalu banyak informasi tidak relevan: Informasi yang tidak relevan, seperti mencantumkan hobi yang tidak berkaitan dengan pekerjaan.
- Typo atau kesalahan ejaan: Hal ini bisa menunjukkan kurangnya ketelitian kamu.
Selalu cek ulang daftar riwayat hidup kamu sebelum dikirim. Kalau perlu, minta bantuan orang lain untuk review daftar riwayat hidup yang telah kamu buat sebelum mengirimnya ke rekruter atau perusahaan.
Persiapkan Karier Profesionalmu dengan Mudah!
Mengisi daftar riwayat hidup tidak harus sulit atau membingungkan. Dengan bantuan platform yang tepat, kamu bisa membuat dokumen ini secara online, rapi, dan sesuai dengan standar rekruter.
Gunakan CV Builder by Kinobi untuk membuat daftar riwayat hidup atau CV online gratis dengan desain profesional dan fitur yang mudah digunakan. Kamu cukup memasukkan informasi yang dibutuhkan, dan sistem akan membantu merapikan tampilannya secara otomatis. Cocok banget buat kamu yang ingin tampil standout tanpa harus repot desain sendiri.
Yuk, jangan biarkan kesempatan kerja terlewat hanya karena dokumen kamu kurang menarik. Buat daftar riwayat hidup yang siap dilirik rekruter, langsung saja coba CV Builder by Kinobi sekarang juga!